Kamis, 01 Mei 2014

umur dan berat badan




TAFSIRAN UMUR DAN BERAT BADAN




A . TUJUAN PRAKTIKUM
  • Untuk mengetahui umur ternak dengan tafsiran
  • Untuk mengetahui berat badan ternak tanpa menggunakan alat bantu
  • Untuk pemeliharaan ternak yang baik

B. METODE
Materi :
  • Sapi
  • Kambing/domba
  • Tali
  • Mistar/meteran

C. DASAR TEORI
1. Tafsiran umur
a.    Melihat dari akta kelahiran
Cara ini merupakan yang paling akurat dan diyakini kebenaranya karena umurnya sudah jelas tanggal lahirnya.
b.   Banyaknya keausan gigi
banyaknya keausan gigi merupakan pertanda bahwa hewan ternak itu semakin tua
c.    Pergantian bulu
Pergantian bulu terjadi apabila masih muda dan masih dewasa
d.   Kekeringan tali pusar
Semakin kering tali pusar pertanda bahwa hewan tersebut semakin tua
e.    Dengan melihat cincin lingkar tanduk
Tafsiran dengan metode lingkaran tanduk hanya dapat digunakan pada sapi dewasa, maka perlu dilengkapi dengan tafsiran metode gigi sapi. Prinsip dalam menafsir umur dengan melihat cincin tanduk :
·      pada sapi betina : normalnya sapi betina beranak 1 tahun sekali, sehingga kita dapat menafsir umur dengan menghitung jumlah lingkar tanduk ditambah 4 tahun
·      pada sapi jantan dapat dihitung jumlah lingkar tanduk ditambah 5 tahun
2. Tafsiran Berat Badan
  Berat badan dapat dihitung berdasarkan panjang dan lingkar dada
·         Lingkar dada dihitung melingkari dada pada sternum 3-4 dibelakang siku kaki depan
·         Panjang badan dihitung dari scapula sampai coxae
·         Rumus shelfer berat badan (  w  ) adalah

L x G
  30
W        : berat badan ( Kg )
G         : lingkaran dada ( inchi )
L          : panjang badan ( inchi )

·         Rumus lambaurne berat badan ( W ) adalah

L x G2
10400
W        : berat badan ( Kg )
G         : lingkar dada (inchi )
L          : panjang badan

·         Rumus school berat badan adalah

( L x 22 )2
    100
W        : Berat badan
L          : panjang badan

D. HASIL PRAKTIKUM

  1. Penafsiran Umur Pada Sapi
-          Mengukur lingkaran dada dan panjang badan serta menafsirkan beratnya  menggunakan rumus :
·         Shelfer
·         Lambaurne
·         School
-   Menafsirkan komposisi gigi dan tafsiranya
A.    Penafsiran umur pada sapi
a.       Gigi
Kami memeriksa gigi pada pedet, giginya berjumlah empat pasang.Maka, perkiraan kami umur pedet tersebut kurang dari satu tahun. Lalu kami melanjutkan pemeriksaan gigi pada kambing
Jumlah gigi kecil      : 1
Jumlah gigi sedang   : 2
Jumlah gigi besar      : 2
Perkiraan umur kambing tersebut adalah 1-1,5 tahun
B.     Penafsiran berat badan pada sapi
a.       Sapi desibell
G ( lingkar dada )     : 1,2
L ( lingkar badan )   : 1,2
b.      Berat badanya adalah
                                                                    i.      Metode schifer
L x G    = 120 x 120  = 48 pound
   30                 30
                                                                  ii.      Metode lambourne

L x G2  = 120 x 1202  =  166,154 pound
10400          10400



                                                                iii.      Metode schrool

( G + 22 )2  =  ( 120 + 22 )2  = 201, 64 pound
     100                   100

E. PEMBAHASAN

            Penafsiran Umur Gigi
Jika kita tidak mempunyai catatan kelahiran, maka catatnan akurat lainya adalah dengan melihat perubahan pertumbuhan gigi, hal ini bisa demikian karena pertumbuhan dan pergantian gigi umumnya teratur.
Menurut peertubuhanya gigi dibedakan menjadi :
·         Gigi sulung ( gigi sisa ) : gigi yang tumbuh pada saat usia masih muda dan gigi mulai mengalami pergantian.
·         Gigi tetap : gigi ini merupakan pengganti dari gigi susu, dan gigi ini tidak akan mengalami pergantian lagi.

Menurut letak dan fungsinya gigi dapat dibedakan :
·         Gigi seri ( dens incisivus ) : untuk menggigit dan mengerat
·         Gigi taring ( caninus ) : berguna untuk memotong atau mengoyak serta menyobek
·         Gigi geraham ( premolar ) : untuk mengunyah dan melumat serta menggilas
·         Gigi geraham ( molar ) : untuk mengunyah dan melumat serta menggilas
Karena dalam praktikum yang ditaksir umurnya adalah sapi dan kambing, maka yang akan dibahas adalah gigi kambing
Dexter                                                 Sinister
M         P          C         I                       I           C         P          M
3          3          0          0                      0          0          3          3



3          3          0          4                      4          0          3          3
        Pada usia satu bulan anak kambing yang baru lahir mempunyai dua buah gigi seri dan pada usia tersebut semua gigi seri tengah telah lengkap . pergantian gigi susu menjadi tetap pada gigi inchisivus
            Pergantian 11 : 1, 25 tahun
            Pergantian 12 : 1, 25 tahun

F. KESIMPULAN

        Dari uraian dan hasil praktikum tersebut kita dapt mengambil kesimpulan bahwa, penentuan tafsiran umur dan berat badan merupakan sesuatu yang mudah apabila kita tahu rumus dan cara-caranya, sehingga dalam beternak hewan tidak merugi.


PEMERAHAN SUSU DAN TEST MASTITIS


A. TUJUAN PRAKTIKUM
  • Untuk mengetahui cara-cara pemerahan susu yang baik
  • Untuk mempelajari cara-cara mengetahui kandungan penyakit yang ada didalam air susu, seperti mastitis

C.    METODE

            Bahan :
  • Sapi perah
  • Susu sapi

       Alat :
  • Ember penampung susu
  • Sikat, sabun, air dan selang untuk membersihkan sapi
  • Minyak kelapa
  • Gelas ukur
  • CMT ( california mastitis test )
  • Alkhohol
  • Cawan dasar hitam
  • Kain lap

D.    HASIL PRAKTIKUM

            Mejemen Susu
  1. Memandikan dan mencuci ambing sampai bersih dengan sabun
  2. Bersihkan ambing dengan kain lap
  3. Ikat ekor sapi
  4. Tangan pemerah dicuci dan diberi pelicin ( minyak kelapa )
  5. Letakan ember dibawah puting susu dan diantara kedua paha
  6. Mulai memerah filsir pangkal puting dengan melingkar jari telunjuk berpangkal puting dan tekan sampai keras
  7. Buang pancaran pertama dan kedua, perhatikan !
  8. Tuntaskan pemerahan dengan menyurut ambing 2-3 kali
  9. Celupkan ujung ambing kedalam cairan antiseptik
  10. Saring air susu dengan kain saring yang bersih, takar dan catatlah produksi susu tiap ekor sapi perah
  11. Jumlah produksi susu sehari untuk satu ekor sapi

Test Mastitis
  1. Dengan cawan dasar hitam
Hasil pemerahan yang pertama dan kedua diletakan kedalam cawan, kemudian diamati. Bila terdapat jendalan atau susu berwarna merah, maka kemungkinan sapi terkena mastitis. Susu perahan ini sebaiknya dibuang.
  1. Dengan alkhohol
Dengan pengujian sama dengan pengujian cawan dengan A untuk puting kiri depan, B puting kiri belakang, C puting kanan depan, D puting kanan belakang. Kemudian ditambahkan alkhohol kedalam susu dan susu diamati. Bila terjadi penjendalan kemungkinan sapi terkena mastitis


  1. Dengan CMT ( california mastitis test )
Cara pengujian ini sama dengan pengujian alkhohol, jendalan yang terbentuk bila susu terkena mastitis berwarna merah

D. PEMBAHASAN

  1. Menejemen Susu
    1. Persiapan
Sapi yang hendak diperah harus dalam keadaan tenang, untuk itu sebaiknya diberi makan terlebih dahulu dan dicegah kedaan gaduh disekitarnya. Persiapan dapat pula dilakukan dengan mengikat sapi lebih ketat agar sapi diam ketika sedang diperah. Bagi pemerah, hendaklah membersihkan tangan terlebih dahulu sampai bersih dan mempersiapkan alat-alat untuk memerah, seperti ember, minyak kelapa dan lain-lain.
    1. Pembersihan
Pembersihan meliputi pembersiahan sapi dan sekitar kandang, ketika akan dilakukan pemerahan tempat sapi harus bersih. Sebab air susu mudah menyerap bau-bauan yang dapat menurunkan kualitas air susu. Pembersiah sapi dilakukan dengan memandikan sapi atau membersihkan bagian ekor, ambing, perut, dan bagian kaki belakang sapi.
    1. Pemerahan
Sebelum melakukan pemerahan, sebaiknya ekor sapi diikat untuk menghindari masuknya kotoran saat sapi mengibaskan ekornya. Olesi puting dan tangan dengan minyak kelapa untuk menghindari luka pada puting saat pemerahan. Memulai pemerahan fiksir pangkal puting dengan melingkarkan jari telunjuk berpangkal puting dan tekan sampai kertas atau tempat tersebut diantara ujung ibu jari yangdilipat dengan jari telunjuk, tekanlah bagian bawah puting dengan tiga jari lainya bebas, maka susu akan memancar, lakukan test mastitis pada pancaran pertama, kedua pada susu perahan tersebut, arahkan pancarab selanjutnya keember susu. Setelah selesai memerah, celupkan puting kedalam cairan antiseptik, alkhohol 70% untuk mencegah penyakit seperti mastitis.
    1. Penakaran
Setelah susu selesai diperah, masukan kedalam kaleng susu dengan disaring memakai kain saring yang menggunakan gelas ukur per liter. Catatlah produksi susu sehari untuk tiap ekor sapi agar diketahui produktifitas sapi tersebut.
    1. Pengemasan
Pengemasan susu dilakukan dengan menggunakan plastik, diikat dan dieratkan. Susu segar yang bersi dapat bertahan pada suhu kamar selama 12 jam setelah dikemas.

  1. Test Mastitis
Air susu dapat dikonsumsi secara teratur langsung ataupun dilakukan proses pasturisasi terlebih dahulu. Pengujian air susu segar ditinjau dari :
·         Segi fisik, warna, bau, dan rasa
·         Segi kimiawai asam dan basa
·         Segi microbialis, dengan uji matilen blue
Susu yang berkualitas adalah susu yang memenuhi syarat pengujian mutu diatas, yaitu berwarna putih, tidak terlalu kental atau tidak terlalu encer, bau tidak anyer atau basi, rasa agak hambar yaitu tidak asam maupun pahit, tidak mengandung bibit penyakit yang berbahaya, tidak berbau dan sebagainya.
Test mastitis dilakukan dengan menggunakan alkhohol atau CMT. Air susu pancaran pertama dan kedua ditampung dalam cawan, lalu ditetesi alkhohol atau CMT pada ambing, bila terjadi penjendalan ada kemungkinan :
·         Sapi mengalami infeksi pada ambing
·         Sapi kekurangan makanan
·         Kadar Ca susu berlebihan

Macam-macam mastitis :
1.      Mastitis cronis
·         sering menyerang sapi yang lebih tua
·         dari luar tidak kelihatan kalau sapi terserang penyakit mastitis
2.      Mastitis akud
Pengobatan pada penyakit mastitis :
1.      mastitis akud
Suntikan procanpinicilitin pada hiyoroftroptynonya 200 ml berat badan tiap hari.
2.      Sulfanitrazing 120 mg per berat badan ( malalui mulut ) dilanjutkan dengan 60 mg oxytetracidinx mastiti oement
             Pencgahan mastitis dilakukan dengan cara :
1.      Menjaga kebersihan kandang ternak dan peralatan kandang
2.      mencuci tangan sampai bersih ketika akan memerah dan diolesi minyak untuk mencegah luka pada ambing
3.      pemerah tidak memakai cincin saat memerah
4.      sapi dalam keadaan sehat tenang
5.      kuku pemerah harus pendek, agar tidak melukai ambing saat memerah
6.      sapi diberi makan yang cukup agar kesehatanya baik sehingga tidak mudah terserang penyakit

E. KESIMPULAN
        Pemerahan yang baik dan benar perlu dipelajari karena dengan pemerahan yang baik dan benar akan meningkatkan jumlah susu yang diperoleh. Juga akan menghasilkan susu yang lebih banyak dan segar kerana didukung dengan test mastitis pada susu yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA


  • Soeprapto, Ir. Heri, MP; Ir.zainal. abidin. Cara tepat penggemukan sapi potong; jakarta ;agro media pustaka.2006.
  • Zein syarif, Ir.M;R.M. sumoprastowo C.D.A. Ternak perah. Bogor : yasaguna.1990

Tidak ada komentar:

Posting Komentar