Jumat, 02 Mei 2014

Ternak unggas komparatif




TUGAS TERNAK UNGGAS KOMPARATIF














Oleh:
agyuri thesa p
112224




AKADEMI PETERNAKAN BRAHMAPUTRA YOGYAKARTA
2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
                   Ayam kampug merupakan ayam asli indonesia ,disebut ayam kampung karena ayam tersebut tidak di produksi secara masal dan tidak dikomersilkan serta tidak berasal usul atau ras.untuk itu ayam kampung tidak digolongkan sebagai ayam pedaging dan petelur karena ayam kampung tersebut bertelur dan mempunyai daging yang dapat di konsumsi.
                   Sebutan bagi ayam kampung ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar perumahan. Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung . Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (singkatan dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekedar diumbar dan dibiarkan mencari makan sendiri).Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih mudah.
            Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan "berisi", tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana ayam ras . Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi . Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga . Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi . Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian pahanya, Ayam kampung dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik berupa telur maupun daging, di samping kotorannya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ikan. Sebagai sumber protein hewani telur dan daging mengadung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat .Oleh karena itu, agar ayam kampung dapat berproduksi dengan baik salah satunya harus diberikan pakan yang cukup.
             Ayam kampung memerlukan komposisi nutrisi yang tepat, termasuk jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi telur yang tinggi .Berat telur ayam kampung berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46.






BAB II
ISI
A.   Modal Usaha
           Dalam berwirausaha hal pertama yang kita pikirkan adalah bagaimana kita mendapatkan modal untuk berwira usaha,seiring dengan berjalannya waktu untuk beternak ayam kampung sendiri kita dapat melakukan usaha dengan skala kecil ataupun besar. Kebanyakan dari masyarakat kita memelihara ayam kampung  di lakukan di pekarangan rumah saja dan tak pernah memikirkan untuk mengembangkan usaha tersebut supaya menjadi besar,tetapi di lain sisi dengan menggunakan modal yang kecil ada peternak yang sudah bisa mengembangkan ayam kampung dengan sistem perkandangan . kita dapat meminjam uang untuk modal dari Koperasi Unit Desa (KUD) atau dari Bank Swasta,diharapkan dengan beternak ayam kampung dapat cepat balik modal karena prospek beternak ayam kampung sangantlah banyak dan masih jarang yang melakukannya.
B.   Pemilihan Lokasi
Menentukan lokasi usaha ibarat kita akan memilih rumah atau tempat tinggal untuk keluarga kita. Biasanya ada dua masalah dalam penentuan lokasi usaha ini yaitu calon peternak yang sudah mempunyai persiapan lahan dan calon peternak yang belum mempunyai lahan. Faktor penentuan lokasi usaha seringkali diabaikan oleh calon peternak sehingga seringkali juga kita mendengar ada usaha peternakan yang berhenti ditengah jalan lantaran mendapat protes dari masyarakat sekitar dan tentu ini sangat merugikan. Secara umum lokasi untuk beternak ayam kampung dapat diusahakan di mana saja, akan tetapi kalau kita bisa memilih lokasi yang nyaman bagi ternak dan nyaman pula untuk masyarakat tentu itu sesuatu yang arif dan bijaksana. Lokasi untuk beternak ayam kampung sebisa mungkin terpisah dari permukiman penduduk minimal 10 meter. Yang perlu kita pertimbangkan adalah limbah bau amoniak yang ditimbulkan jangan sampai mengganggu warga sekitar. Lokasi ternak ayam kampung juga kalau bisa dekat dengan sumber air, sarana produksi ternak (sapronak), pasar , transportasi mudah, dan aman.

C.                Waktu Memulai Usaha
                        Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita akan memulai usaha? Usaha ternak ayam kampung dapat dimulai kapan saja asal semua faktor pendukung usaha siap dan tersedia minimal bibit, pakan dan kandang. Tersedianya bibit, pakan, dan kandang saja belum cukup kalau tidak dibarengi dengan informasi pasar yang jelas. Waktu yang sedikit tepat untuk memulai usaha ternak ayam kampung adalah 2-3 bulan sebelum hari raya Iedul Fitri (lebaran), imlek dan tahun baru masehi. Mengapa? Karena pada waktu itu permintaan daging ayam kampung rata-rata meningkat sehingga kita tidak khawatir produksi kita tidak laku terjual.

D.   Sistem perkandangan
                    Ada dua cara dalam pemeliharaan ayam kampung yang sering kita jumpai di masyarakat yaitu dengan cara di lepas atau di liarkan begitu saja dengan di lepas pada pagi hari dan di kandangkan pada sore hari,selanjutnya memelihara ayam untuk dibudidayakan yaitu dengan sistem perkandangan dimana ayam dipelihara dari Doc sampai siap panen.Dari kedua sistem tersebut terdapat kekurangan maupun kelebihannya.
A.Sistem lepas/diliarkan
            Keunggulan:
1.      Karena menghemat biaya makanan.
2.      Umumnya ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan dan tambahan bekatul secukupnya.Selebihnya ayam dianggap dapat mencari makan sendiri disekitar rumah.
3.      Kemudian sore hari juga di beri makan saat akan di kandangkan.

            Kelemahan:

1.      ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi.
2.       Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas.
3.       Kendali akan keberadaan ayam kurang, sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun hilang lebih tinggi.
4.       Cara pemeliharan ini kurang produktif
B.Sistem Perkandangan

Keunggulan:
1.        Ayam yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya,
2.        Dapat mempercepat populasinya dengan cara setiap ayam yang bertelur diambil dan dikumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin penetas.
3.    Anak ayam tidak harus mengikuti induknya. Namun dapat dipisah dan ditempatkan   dengan pemberian panas cahaya listrik (untuk penghangat) dan makanan yang sesuai

Kelemahan :

1.        Apabila kondisi kandang tidak diperhatikan dan tidak sesuai syarat, maka kondisi hewan peliharaan justru akan memburuk, hal ini disebabkan kondisi yang telah membuat hewan ternak memiliki ketergantungan terhadap pemeliharanya, sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan cara diliarkan . Oleh karena itu kondisi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam cara pemeliharaan ini, misalnya pada saat pembuatan kandang harus diperhatikan beberapa faktor, di antaranya yaitu masalah biologis ayam yang akan menempatinya, teknik pembuatan kandang yang berhubungan langsung dengan masalah bentuk dan kualitas bahan, serta masalah iklim, suhu, pergerakan angin dan pengaturan udara yang berhubungan langsung dengan temperatur dan kelembaban kandang serta ventilasi udara .

E.            Pemilihan bibit unggul

          Dalam pengembangannya, ditemukan berbagai hambatan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung yang relatif rendah .Hal ini terkait dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional, pakan yang diberikan masih seadanya, dan belum terlaksananya sistem pengendalian penyakit dengan baik.Hambatan-hambatan ini menjadi kendala dalam pengembangan ternak ayam kampung di pedesaan. Dalam pembudidayaan ayam kampung, permasalahan yang sering ditemui adalah penyediaan bibit ayam kampung unggul. Dalam pencarian calon bibit unggul, selain didasarkan dari tampilan luarnya, juga seleksi ayam kampung yang berbasis konsep pemuliaan ternak, sehingga diperoleh bibit unggul, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas ternak
Ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu:
  1. Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
  2. Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
  3. Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
  4. Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
  5. Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
  6. Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
  7. Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
  8. Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.
F.    Pakan ayam kampung
            Pakan ayam dibuat dengan berbagai bentuk dan jenis serta kegunaanya. Pemberian pakan ayam yang tidak sesuai dengan kegunaannya akan berakibat diare, kurang  nafsu  makan dan lebih parah lagi menimbulkan kematian. Adapun jenis pakan ayam kampung berdasar bentuknya adalah :

1. Pelet/Butiran
                             Pelet sebenarnya berasal dari kata "pullet" yang artinya ayam dara. Pullet sendiri dalam pengucapannya lebih gampang adalah pelet. Jenis pelet ini khusus untuk ayam dara dan ayam kampung dewasa seperti artinya dalam bahasa inggris. Bentuk pelet sendiri menurut kami adalah butiran atau bijian utuh. Jadi jenis pakan ini tidak cocok untuk anak ayam.

2.Crumble/Butiranpecah

                        Sama seperti pelet hanya saja berbentuk butiran atau bijian pecah. Sering kita temui bentuk crumble adalah BR1 yang sebenarnya pakan untuk ayam broiler atau ayam ras. Pakan crumble lebih cocok untuk anak ayam usia 1 bulan keatas. Jenis pakan ini tidak cocok untuk anak ayam di bawah usia 1 bulan
G.  Manajemen usaha
                 Bibit ayam kampung (DOC) harus berkualitas dan mampu bertumbuh dengan baik,sehingga FCR (feed Conversion ratio)nya standar, tidak mudah terserang penyakit dan mampu panen tepat waktu dengan kondisi yang baik, usahakan selalu mengutamakan DOC/bibit yang berkualitas karena 60 Persen kesuksesan ternak ayam kampung bermula dari DOC Ayam Kampung yang  baik. Pakan untuk ayam kampung sebenarnya cukup sederhana saja, jangan mudah terjebak dengan pakan yang murah karena dalam hal usaha ternak ayam kampung pakan merupakan investasi terbesar yang kita keluarkan, kualitas pakan akan sesuai dengan pencapaian kualitas panenan ayam kampung kita.Kandang untuk beternak ayam kampung cukup dibuat sederhana saja, akan tetapi kalau sudah yakin usaha kita akan dapat berjalan terus dalam waktu lama maka membangun kandang permanen adalah suatu keharusan. Kandang permanen biasanya akan terawat lebih baik daripada kandang yang bersifat sementara. Yang menjadi patokan dalam membangun kandang adalah arah kandang, dan kepadatan kandang. Kandang ayam kampung dapat dibuat berdasarkan fase pemeliharaan (bok, ren, atau postal).Pencegahan dan penanganan penyakit adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ayam kampung. Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip yang harus dipegang oleh peternak untuk masalah ini. Mengapa? Usaha pencegahan jauh lebih murah biayanya daripada biaya yang kita keluarkan untuk mengobati. Usaha pencegahan penyakit ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan program sanitasi yang ketat, biosecurity, dan program vaksinasi. Sedangkan untuk usaha penanganan penyakit adalah dengan melakukan penanganan atau tindakan yang benar dalam mengobati penyakit.

H.    Pemasaran
                 Tak perlu bingung untuk memasarkan hasil panen ayam kampung baik berupa daging atau telurnya, insyaAllah banyak jalan. Pasar tradisional, warung penyedia menu spesial ayam kampung, pengepul, pembeli ayam kampung keliling (obrok) tidak pernah berhenti untuk membeli produk ini. Kalau terdapat banyak peternak di suatu tempat atau wilayah maka sebaiknya membentuk suatu komunitas (asosiasi atau paguyuban) semisal perkumpulam peternak ayam kampung atau semisalnya. Insyaallah banyak manfaat kalau kita bergabung dengan koperasi atau paguyuban di antara salah satunya adalah untuk mengatasi masalah pemasaran produk, atau bisa juga kita buat menjadi ayam kampung yang lebih organik.










BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ternak ayam kampung itu paling mudah dilakukan, selain itu harga jual ayam kampung stabil, dan si ayam lebih resisten dari penyakit ketimbang ayam ras/broiler.   Lahan yang dibutuhkan untuk kandang 100 ekor ayam, idealnya sekitar 500 persegi, meskipun pada kenyataannya bisa dilakukan di lahan yang lebih sempit.
            Ayam kampung memiliki konsumen yang fanatik, sehingga dilihat dari serapan pasar, kecenderungannya selalu kekurangan, sehingga potensi pasarnya sangat terbuka luas.  Hal lain yang membuat ayam kampung selalu dicari, ialah bahwa rasa dari ayam kampung sangat berbeda dengan ayam ras.
            Dengan demikian usaha ayam kampung ini menjanjikan penghasilan yang lumayan dan tentunya dapat membantu dalam memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang direkrut

           










Tidak ada komentar:

Posting Komentar